Sweet (1)

by - May 09, 2016

Sebenarnya masa kepemimpinan Umar dimulai sejak beberapa hari setelah kepergian Nabi Salallahu 'alaihi was salam, yaitu ketika Abu Bakar menyodorkan tangan kanannya kepada Umar di Saqifah, seraya berkata kepadanya, "Berikanlah tanganmu, wahai Umar, supaya kami berbaiat kepadamu."

Akan tetapi, Umar enggan menerimanya. Ia justru berkata, "Justru kepadamulah kami berbaiat, engkau lebih utama dariku."

Abu Bakar menyahut, "Tapi engkau lebih kuat dariku, wahai Umar!"

Umar berkata, "Kekuatan yang ku miliki akan kukerahkan padamu untuk disatukan dengan keutamaanmu." Dengan cepat ia menyodorkan tangannya kepada Abu Bakar lalu membaiatnya, dan para sahabat juga ikut berbaiat kepada Abu Bakar.


How? super sweet, right? :"




Dari biografi ini aku mendapat banyak sekali gambaran mengenai bagaimana pemikiran dan perilaku para Sahabat Rasul. Sebaik-baik manusia pokonya. Beliau-beliau ini antimainstream karena memang jalan kebaikan itu lebih sulit dari keburukan. Buku ini lebih banyak menyoroti pola pikir dan keyakinan, daripada contoh-contoh action yang dilakukan. Ya, pola pikir dan keyakinan lah yang mengarahkan untuk memilih perilaku, bukan?
Setelah itu mikir deh kalo aku masih jauuuuh banget dari beliau-beliau itu. Lalu terbersit lah kata 'memperbaiki diri'.

Setelah selama ini kata 'memperbaiki diri' selalu disandingkan dengan persiapan menikah, aku bingung memperbaiki diri itu seperti apa... Orang-orang sih bilang shalat rajin, tilawah, tahajud, dll.

Let me think.

Untuk memperbaiki diri, kita harus mengetahui diri yang baik yang kita tuju itu yang seperti apa. Diri yang baik? Aku yakinnya bahwa Rasulullah SAW, Khulafaur' Rasyidin, dan sahabat-sahabatnya lah yang memiliki diri-diri super baik. Nah makanya memperbaiki diri ditujukan supaya seperti beliau-beliau ini. Caranya adalah kenali Allah terus menerus, terus cari tahu Allah suka apa dan ga suka apa, habis itu lakukan dan tinggalkan. Untuk referensi, bisa tuh baca-baca bagaimana kehidupan zaman Rasul. Memang zamannya sudah berbeda, tapi sejarah kan berulang, ((tinggal)) kita sesuaikan prinsipnya. Emangnya zaman Rasul gampang untuk berIslam? ngga lagi. Bahkan dulu harus mempertaruhkan nyawa!

Nah jadi aku jadi semangat memperbaiki diri sekarang hehe. Semoga kalian yang baca juga jadi semangat yaa. PR kita masih banyak lho. Oh iya, karena agenda memperbaiki diri itu banyak, insya Allah nanti kita jadi luput dari kegiatan-kegiatan yang kurang bermanfaat dan semakin produktif! Kalo niatnya untuk akhirat, dunia juga dapet. Kalo niatnya untuk dunia, dunia aja yang didapet. Ini janji Allah loh hehe semangaaat!

You May Also Like

0 comments