L E A D

by - July 12, 2015

Jadi, kemarin-kemarin aku ikutan sebuah acara yang aga aga gede. Terus aku dipilih jadi ketuanya. Entah kenapa waktu itu dengan polosnya aku iyakan amanah ini. Tapi sudahlah, sudah selesai.

Di awal aga aga selow, aku jalani. Dengan mengumpulkan beberapa pengalaman mengetuai yang menurutku selalu kurang berhasil, aku mencoba memperbaikinya di berbagai sisi. Tapi tetap jiwa deadliner dan pemikiran super simple-namun-kadang-terlalu-sensing ini kembali muncul.

Mulai dari beberapa anggota yang timbul tenggelam. Terus tekanan untuk menggelar acara yang wah dengan budget sekian. Terus beberapa birokrasi penghadiran pemateri yang aga menguras emosi. Terus teknis lomba yang masih meraba-raba dan sulit menentukan keputusan cepat tanpa bisa koordinasi dengan pihak terkait. Terus rasa ketidaktegaanku yang ternyata imbas buruknya bisa lebih jahat dari pada ketika aku bisa memilih untuk tega. Terus pikiran-pikiran tak terkontrol yang suka tiba-tiba datang mengganggu padahal masalahnya masih sama seperti kemarin. Dan masih banyak lagi. Semacam resiko-resiko yang bukan aku banget untuk aku ambil.

Di perjalanan aku sempat mikir, 'atulaaah kenapa aku ambil :('

Tapi dengan sokongan tim yang solid dan solutif, aku (sembari terseok-seok) terus melanjutkan. Di tengah kekalutanku soal pemateri waktu itu, aku dapet siraman rohani tentang kisah tukang tempe. Singkatnya tempe ibu itu ngga jadi tempe, tapi tetep kedelai. Terus hampir putus asa karena ga ada yang beli, tapi di akhir ada ibu yang nyari kedelai ke mana-mana. Pesan moralnya, manusia tidak boleh sotoy dengan jalan menuju tujuan. Allah punya jalan sendiri untuk memberikan kita sesuai yang sebenarnya lebih baik untuk kita. Toh dagangan ibu itu akhirnya laku walaupun bukan berwujud tempe.

Ini terjadi juga sama acara aku. Seorang pemateri unggulan hampir 100% tidak bisa datang. Setelah aku ceritakan, semua pihak sudah membesarkan hati untuk berkata 'tak apa-apa dua (dari tiga) saja pematerinya'. Ternyata esoknya seorang pemateri yang ternyata menjadi pemateri kunci bisa hadir, hanya dengan mengkonfirmasi J-1. Masya Allah. Seandainya pemateri unggulan itu hadir, acara akan kelebihan pemateri dan double pemateri untuk pemateri dengan tema sama. Allah memang tau yang terbaik.

Di situ aku merasa dekaaat banget sama Allah. Ngerasa doaku terjawab dengan manis dan anggun. Pengabulan yang begitu tepat dan sesuai.

Acara ini tentu masih banyak kekurangan di sana sini. Tapi point-point besar yang mengkhawatirkan ternyata bisa terjawab. Acara ini bisa terlaksana, dengan banyaak bantuan orang lain. Lega rasanya bisa beres dan melepas amanah ini.

Tapi aku ngga berubah. Aku masih ngga suka memimpin dan lebih suka /jauh lebih suka/ dipimpin. Aku lebih suka memberi saran kepada pemimpin dan tidak meninggalkannya sendiri daripada menjadi pemimpin dengan banyak anggota di bawahnya. Semakin besar cakupan acara, akan semakin besar pilihan jitu yang harus aku ambil. Aku ngga suka. Aku lebih suka membantu seseorang mengambil keputusan bahkan sampai harus menyiapkan resiko-resiko akan apa yang ia ambil. Semata-mata karena aku ga mau mimpin. Bukan aku banget.

Pengalaman memang membuat kita semakin mengenal bagaimana diri ini.

MAKASIH banyak untuk semua panitia P3R 1436H sama my beloved Tim Keputrian Jasmine :')
Kalian sangat membantuku secara moril dan formil. Bingung harus kubalas dengan apa. Kudoakan kalian selalu dilimpahi kebahagiaan di dunia dan di akhirat kelak.

Semoga acara kita senantiasa dihitung sebagai amal jariyah yang tak akan terhapus hingga kita dihisab nanti. Semoga semakin menjamur acara-acara sharing antara teko yang sudah penuh dengan gelas-gelas yang masih sedikit airnya. Semoga akhwat Indonesia semakin tercerdaskan dan mengenal diri dan potensinya. Semoga putri-putri Indonesia menjadi sebaik-baik madrasah umah yang mampu melahirkan anak-anak yang mampu menyebarluaskan nilai-nilai Islam dan membawa kedamaian rahmatan lil alamin.

Sangat senang bisa terlibat di sini. Alhamdulillahirrabil 'alamiin.





Maaf aga kurang mood nulis jadi aga aga...tapi semoga bisa diambil hikmahnya ya.
Dadah! Selamat 10 hari terakhir Ramadhan :)

You May Also Like

0 comments